Sabtu, 06 Februari 2010

Sekilas tentang kegiatan TPK Desa Babelan Kota Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat.

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM)

Susunan pengurus TPK Desa Babelan Kota
Ketua : Makhroja
Sekretaris : Nina
Bendahara : Samiyah




Dalam rangka Proyek Peningkatan Kecamatan (PPK) tahun 2009 wilayah Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi salah satu kegiatannya adalah melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-Md).Kecamatan Babelan yang wilayahnya terdiri dari 7 Desa dan 2 Kelurahan salah satunya adalah Desa Babelan Kota, Desa Babelan kota sebagai ibu kota kecamatan yang memilki luas wilayah 66.782. ha, yang berbatasan dengan Desa Kedung Jaya dan Kedung Pengawas sebelah Utara, Kecamatan Sukawangi sebelah Timur, Kelurahan Bahagia dan Kelurahan Kebalen sebelah Selatan dan Kecamatan Teruma Jaya sebelah Barat, yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Nasir Alamsyah, S. AP (periode 2006-2011).
Dalam Program PNPM Mandiri Perdesaan ada beberapa tahapan yang harus dilakukan diantaranya Musyawarah Desa Sosialisasi, Musyawarah Dusun, MKP-MDP, Musyawarah Antar Desa dan Musyawarah Desa Informasi, dari tahapan-tahapan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan diantaranya : Susunan pengurus TPK yaitu Makhroja sebagai Ketua TPK, Nina sebagai Sekretaris TPK dan Samiyah sebagai Bendahara TPK serta ZS. Arifin dan Rohimah sebagai Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD)
Pada Musyawarah Khusus Perempuan-Musyawarah Desa Penetapan (MKP-MDP) yang dipimpin oleh Kepala Desa menghasilkan Keputusan diantaranya Kegiatan yang didanai PNPM-Md adalah Simpan Pinjam Khusus Perempuan sebanayak 8 kelompok dan Pembangunan Sarana Jembatan diwilayah Dusun III Pulo Timaha serta Pembangunan Pos PAUD di Dusun I Babelan.

Hasil keputusan MKP-MDP dibahas lagi dalam MAD Prioritas Usulan yang dilaksanakan oleh UPK Kecamatan Babelan, dalam MAD-PU yang dipimpin oleh Camat Babelan Bpk. Syihabudin Abdul Qodir, SH dan dihadiri oleh Kepala Kelurahan / Desa, TPK, KPMD, Staf Desa/Kelurahan, Staf Kecamatan Tokoh Masyarakat baik laki-laki dan perempuan, UPK, PL, PJOK dan Fasilitator Kecamatan ibu Yanita Elvin serta Fasilitator Tehnik Bpk. Suheri Yulianto, ST, salah satu keputusannya adalah kegiatan yang didanai oleh PNPM-Md di Desa Babelan Kota adalah Simpan Pinjam Khusus Perempuan sebanyak 6 Kelompok dan Pembangunan Jembatan di dusun III Pulo Timaha ukuran lebar 2,5.m dan panjang 6.m, sedangvkan untuk 2 kelompok dan pembangunan Pos Paud mejadi daftar tunggu.

Setelah adanya keputusan kegiatan yang didanai oleh PNPM-Md maka hasil keputusan itupun disosialisasikan dalam Musayawarah Desa Informasi yang dilaksanakan diaula Kantor Desa Babelan Kota yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa dan dihadiri oleh F-Kec dan FT, UPK, PL, TPK, KPMD dan beberapa tokoh masyarakat Desa Babelan Kota baik laki-laki maupun perempuan.

Setelah tahapan-tahapan tersebut dilaksanakan lebih kurang selama 7 bulan sampai pada puncaknya yaitu pada tanggal 10 Desember 2009 Pencairan dana untuk Simpan Pinjam Khusus Perempuan direalisasikan yaitu untuk 6 kelompok perempuan pengusaha/pedagang, nama-nama kelompok tersebut adalah :
1. Kelompok Kamboja. .
2. Kelompok Nusa Indah
3. Kelompok Bunga Tulip
4. Kelompok Mawar
5. Kelompok Melati
6. Kelompok Dahlia
Dan sesuai dengan kesepakatan setiap kelompok harus menabung di bank terdekat sebesar 10% dari dana yang terima itu dilakukan untuk pembelajaran dan membiasakan diri untuk menabung, karna bank yang terdekat adalah BRI Unit Babelan maka tabungan ditempatkan pada bank tersebut dan rekening tabungannya atas nama kelompok masing-masing sedangkan buku tabungan/rekening disimpan di UPK.


Dan pada hari yang sama dana untuk pembangunan jembatanpun dicairkan, pada keesokan harinya kegiatan pembangunan jembatan dimulai yaitu diawali dengan pemindahan batu belah keseberang sungai dengan cara dipikul karena untuk memakai alat seperti gerobak sudah sangat tidak memungkinkan karena jangankan gerobak sepeda motorpun sudah tidak bisa menyebrang dijembatan tersebut karena memang jembatan tersebut sudah sangat rapuh karena menggunakan bahan seadanya yaitu berupa kayu dan bambu serta posisinya yang sudah miring.
(Kegiatan pekerjaan 5%)
Setelah selesai mengerjakan pemindahan batu belah keseberang sungai pekerjaan dilanjutkan dengan pembongkaran jembatan dan penggalian tanah untuk pondasi.
(kegiatanpekerjaan10%) (Kegiatanpekerjaan15%)
dan pada keesokan harinya pekerjaan sampai pada pemasangan cerucuk atau dasar pondasi menggunakan bambu ampel(bahasa Babelan)
=20%
Sungguh sangat besar harapan warga sekitar agar jembatan ini segera selesai dikerjakan dan dapat dipergunakan untuk kegiatan warga sekitar itu terlihat dari perhatian dan antusias warga dalam menyaksikan para pekerja dan tukang mengerjakan tugasnya baik laki-laki, perempuan, tua, muda dan anak-anak bahkan dari mereka ada yang membantu pekerjaan tanpa mengharap bayaran atau upah, itu semua mereka lakukan dengan semangat yang sangat tinggi dan tapa diminta oleh aparat desa/RT ,

bersambung……………..